Sejarah Forkeis


Konsep ekonomi syariah kini telah dikenal sejak tahun 1991 berdirinya Bank Muamalat di Indonesia, dan di ikuti dengan lembaga-lembaga lainnya. Dari tahun ke tahun sosialisasi syariah tidak begitu efektif, ilmu ekonomi syariah di berbagai universitas belum seberapa fokus perjuangan. Masih memupuk dan memberikan pemahaman soal sistem ekonomi yang memanusiakan manusia pada mahasiswa. Mahasiswa yang menjadi alumni bisa dikatakan belum cepat di respon oleh beberapa perbankan atau Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, karena persoalan kinerja dan ijazah yang berakreditasi.
Menyadari hal tersebut, mahasiswa pengurus inti Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam, pada masa jabatan Abdul Hadi, Awaluddin dan Mega Oktaviany periode 2009-2010 merasakan kegalauan akademik dan berpikir jangka panjang dengan membentuk suatu organisasi dengan tujuan mendasar melaksanakan program sosialisasi terstruktur dan berkesinambungan kepada mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Organisasi ini bernama “Forum Kajian Ekonomi Syari’ah” yang disingkat FORKEIS, sebutan dalam bahasa inggris “Study of Shariah Economics Forum”, didirikan tanggal 29 Safar 1430 H bertepatan dengan 25 Februari 2009. Penggagas tiga mahasiswa tersebut merupakan angkatan 2007. Seketika itu jenjang waktu yang tidak mudah mendirikan organisasi yang bersifat dakwah ini, akhirnya di motori oleh saudari Mega Oktaviany dan sebagai pembina Dr. Amiruddin K, S.Ag., M.Ag, ketika itu hanya di tentukan penanggung jawab saja. Bahkan belum ada pembentukan azas, visi dan misi, serta tujuan dan perangkat organisasi lainnya.
Kemudian dalam perjalanannya sempat fakum dengan jenjang yang sangat lama, karena pendiri FORKEIS sendiri pengurus HMJ Ekonomi Islam pada saat itu. Bulan Desember mendapatkan informasi dari teman-teman di salah satu Univeritas di Makassar, yakni mengadakan kerjasama untuk kegiatan mereka yang bernama SET (Shariah Economist Training). Pada saat kegiatan itu FORKEIS sendiri cuma menjadi peserta penuh, sementara yang menanggung secara penuh kelompok studi ekonomi dari UNHAS. Saat itu perwakilan dari FORKEIS UIN Alauddin kurang lebih 50 mahasiswa, angkatan 2008 & 2009. Ternyata dua angkatan ini sangat respon dan memiliki semangat yang sama untuk menggali Ekonomi Syariah dan berani bersaing dengan kampus lain dalam hal akademik. Berawal dari kerjasama tersebut, FORKEIS telah dinaungi oleh lembaga dakwah ekonmi Islam yang bernama FOSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam), sekaligus menjadi funding father KSEI FORKEIS UIN Alauddin.

Pada tanggal 7 Rabiul Akhir 1431 H tepatnya 23 Maret 2010 M, di buat anggaran dasar dan anggran rumah tangga organisasi, yang masih di ketuai oleh saudari Mega Oktaviany. Pada tahapan ini FORKEIS sudah dikenal luas minimal di kalangan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum. Serta telah mengikuti secara aktif dalam kegiatan-kegiatan regional, serti kajian intensif yang dibentuk sesuai dengan icon nama dan logo. Harapan FORKEIS ingin memfasilitasi mahasiswa yang ada untuk dapat mengembangkan Ekonomi Syariah minimal di tingkat regional dan nasional serta international secara luas.

 PRESIDIUM KSEI FORKEIS

2009-2010
1. Mega Oktaviany (Direktur Eksekutif)
2. Zulhajji Mansir (Direktur Program)

2010-2011
1. Zuhajji Mansir (Direktur Eksekutif)

2011-2013
1. Jabal Rahmah (Direktur Eksekutif)
2. Kamelia (Direktur Program)

2013-2014
1. Muhammad Toyyeb (Direktur Eksekutif)
2. Supriadi Muslimin (Direktur Program)
3. Khusnul Khotimah Modeong (Direktur Keuangan)

2014-2015
1. Nasrullah (Direktur Eksekutif)
2. Diaul Muhsinat Mualla (Direktur Program)
3. Siwi Ayu Pekerti Alwi (Direktur Keuangan) 

2015-2016 

1. Alan Hidayat (Direktur Eksekutif)
2. Megawati Sulaiman (Direktur Program)
3. Asni (Direktur Keuangan)

2016-2017 (Sekarang)
1. Ainul Fatha Isman (Direktur Eksekutif)
2. Musyawwir (Direktur Program)
3. Waode Asmarani (Direktur Keuangan)



Posting Komentar

0 Komentar