Industri perbankan syariah di tanah air selama ini dianggap jalan di tempat, karena pertumbuhan industri ini dalam beberapa tahun terakhir boleh dibilang stagnan saja.
Banyak pengamat yang mengatakan, industri perbankan syariah perlu lebih memperkuat upaya-upaya didalam mengembangkan industri ini untuk ke depannya, agar industri ini nantinya bisa menjadi lebih maju dan menjadi solusi bagi perekonomian bangsa Indonesia. Kondisi tersebut diamini praktisi ekonomi syariah – Prof. Dr. M. Amin Suma, saat ditemui MySharing di Jakarta dalam sebuah seminar ekonomi syariah.
“Industri perbankan syariah kurang berkembang di Indonesia, betul salah satu faktornya adalah karena kurang dinamisnya produk-produk perbankan syariah. Namun sebagai akademisi, saya melihat dibalik semua itu sebenarnya ada faktor lain yang kita masih perlu bekerja lebih keras lagi, yaitu meyakinkan masyarakat bahwa ekonomi syariah, atau perbankan syariah itu akan menjamin kebersihan dan juga menjadi keberkahan ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Itu factor kuncinya!” demikian tegas Amin Suma panjang lebar.
Menurut Amin, selama belum adanya keyakinan bahwa ekonomi syariah itu akan bisa menjadi solusi ekonomi bagi bangsa Indonesia, atau ekonomi syariah masih belum membudaya, maka masih akan sulit bagi perbankan syariah di Indonesia untuk bisa maju dan berkembang dengan pesat.
Untuk bisa menumbuhkan keyakinan itu, menurut Amin, para penggiat ekonomi syariah di tanah air diharapkan bisa terus mengobarkan semangat rasa nasionalisme yang tinggi kepada masyarakat kita, agar mau mengenal, menggunakan, dan mencintai sistem ekonomi syariah, dengan lembaga perbankan syariahnya, maupun lembaga keuangan syariah lainnya.
“Jadi kalau kita ingin produk perbankan syariah kita dicintai oleh masyarakat, maka perlu ditumbuhkan nasionalisme yang tinggi. . Berbagai inovasi memang bisa dilakukan, namun kalau belum adanya kesadaran mencintai produk kita sendiri itu, maka akan sulit,” ujar Amin Suma.
Nah, dari sisi teknis pengembangan industri perbankan syariahnya itu sendiri, menurut Amin Suma, saat ini yang utama dibutuhkan adalah, perlu dibuat lembaga semacam bank produk, khusus untuk perbankan syariah.
“Harus ada semacam lembaga bank produk. Kalau di perguruan tinggi kan ada semacam bank untuk penelitian, nah, di industri perbankan syariah seharusnya juga ada lembaga khusus yang mengembangkan produk-produk bank syariah, atau bank produk yang khusus ditangani oleh orang-orang yang fokus pada pengembangannya,” saran Amin Suma.
Menurut Amin Suma, bank produk ini sebaiknya juga dikerjasamakan dengan para praktisi profesional, sehingga nantinya bisa melahirkan produk-produk unggulan yang bisa dikembangkan dan dijual ke masyarakat, melalui lembaga-lembaga perbankan syariah.
Lebih lanjut menurut Amin Suma, sudah waktunya saat ini bank-bank syariah mempunyai produk-produk yang dikembangkan sendiri, dan tak hanya sekedar meng-copy paste produk-produk perbankan konvensional. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan adanya lembaga bank produk.
“Kita jangan hanya sekedar mengekor dari produk bank konvensional saja. Harus kreatif. Bank produk bisa menciptakan produk-produk bank syariah baru, tanpa harus menyontek dari produk perbankan syariah,” demikian Amin Suma menutup pembicaraan.
0 Komentar