F O R U M

FORUM
By. Kak Mega Octaviany SB


Tuhan, kami hanya mampu melantunkan doa dan harap

Untuk kali ini, kami tidak ingin meminta yang memiliki intonasi bahasa seandainya, apabila, coba dan kalau atau jika??? Kata-kata itu hanya membuat kami dalam forum berangan-angan belaka. Kami hanya bermohon dan berharap, apa yang kami kerjakan dan lantunkan lewat lisan selama ini baik di hadapanMU, dan cukup engkau lah yang menilainya.

Sejak berdirinya FORKEIS, berbagai macam perjalanan dalam menapaki forum ini. Ada yang merasa terpaksa, ada yang keinginan sendiri bahkan karena kewajiban jurusan. Oleh karenanya, dari semua titik yang dialami para kader bahwa ada hal besar yang harus dikerjakan dalam forum perjuangan ini. Sebagaimana lazimnya organisasi yang berdiri, dia terbentuk karena kegalauan akademik yang rindu akan kajian dan belajar intens, terbentuk berbagai kumpulan pemikiran yang tercerai berai dan terikat menjadi satu atas tujuan dan niat untuk bisa menghapus ataupun membersihkan hal berangkali perlu dikembalikan ke fitrahnya.

Tuhan, seperti apa yang seharusnya kami harapkan? Karena kami belum paham apa-apa.

Terkadang tidak sedikit dari kami menggerutu, kesal dan dongkol yang berlebihan, lalu ada pula yang keluar karena merasa tidak mendapatkan apa-apa. Bukan kah hal kita anggap ini bukan apa-apa, bahkan tidak menyediakan apa-apa. Kemudian direnungkan dan di bahasakan berulang-ulang akan menghadirkan apa? Apa yang seharusnya dibutuhkan? Apa yang telah terjadi, atau apa yang tersedia sampai hari ini? oleh karenanya, atas nama apa, izinkan kami tuhan, untuk memberikan apa yang kami bisa berikan sesuai kemampuan kami. Sebab forum ini tidak akan menjadi apa-apa selama kami belum memberi apa-apa.

Tuhan, kami membutuhkan keridhoanMU

Apa yang telah kami kerjakan, sebagian bentuk rasa cinta kami terhadap forum. Ridhailah cinta kami untuk bisa memberi banyak hal terhadap apa yang kami cintai. Kami mencintai hal-hal besar, gerakan besar, semangat besar, agar bisa melahirkan gagasan besar dalam perjuangan kami. Ridhai kami merubah ekonomi dunia, hal besar dan cukup rumit karena harus berhadapan dengan insan yang disebut dengan president, khawatir kami salah sedikit di usut dan diseret.

Kesukaan kami terhadap hal besar karena tidak mampu dan teganya melihat hal kecil ditindas karena ekonomi. Seorang insan menjadi buruh dan pembantu hanya karena menjadi kecil. Berangkali dengan menyukai hal besar, kami bisa mengerjakan hal kecil dan hal besar dengan baik. Dari yang hanya bisa dihitung orang di dalamnya, jadikanlah kami bisa berbuat hal besar melalui hal kecil. Kami hanya menginginkan merubah hal kecil sebagian dari gerakan perjuangan diri dan forum. Gerakan yang mampu membawa nilai kebaikan yang kecil kepada hal yang besar. Fastabiqul Khaerat

Tidak banyak harapan kami, Tuhan. Maaf jika harap dan doa tadi membuatmu bingung, meski itu mustahil menurut kami dan kekuasaanmu hanya padaMU.

Renungan malam ditengah pelaksanaan FOCEL Ke-6, di sekretariat FORKEIS. Setidaknya saat-saat bersama mereka berkumpul di sekretariat menjadi kenangan tak bisa di lupa lelah dan bahagianya. KADO

Posting Komentar

0 Komentar