Forum Kajian Ekonomi Syariah
(FOREKSI) yang Ke-6 yang di istilahkan Forkeis Celebration (FOCEL) telah
berakhir tanggal 18 April 2015 di Al Badar Hotel Syariah pertama di Sulawesi
Selatan. Tanggung jawab pada FOCEL Ke-6 ini adalah Sdr. Awaluddin dan
pendamping yang biasa disebut sekretaris sdr Rafiuddin. Di Milad tahun ini,
Pihak Bank Panin Syariah, Bank Syariah Mandiri dan Takaful Asuransi Sayriah
memberikan ucapan lewat karangan bunga buat FORKEIS. FOCEL tersebut berlangsung
selama enam hari, dengan berbagai rangkaian kegiatan.
1. Studium General
Kuliah
umum ini kerjasama bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat, berlangsung hari
Senin, tanggal 13 April 2015. Yang di hadiri kurang lebih 1500 Peserta, antara
lain Mahasiswa, Pejabat kampus UIN Alauddin, Organisasi Intra dan Extra Kampus,
Ketua RT/RW dan masyarakat sekitar kampus, serta seluruh kampus di sulawesi
selatan datang ikut berpartisipasi untuk mengemban Ilmu. Studium General ini di
laksanakan dan di hadiri dengan cara GRATIS. Penghargaan dan ucapan terima
kasih yang datang untuk mengemban ilmu diberikan Sertifikat dan Snack.
Tema
dalam kegiatan ini “Peningkatan Peforma Industri dan Keuangan Syariah melalui
Independensi Profesional Otoritas Jasa Keuangan (OJK)”. Penyambutan
Narasumber dan tamu di buka oleh budaya Sulawesi Selatan, biasa dikenal dengan
Angngaru’. Ritual Angngaru’ ini menyampaikan makna simbolis pada
tamu yang berkunjung akan dijamin keselamatan dan kenyamanannya selama berada
di aderah ini. Dilanjutkan dengan Tari Paduppa, tari ini penyambutan khas dari
daerah Sulawesi Selatan. Digunakan dalam acara penyambutan tamu-tamu penting
dan tamu kehormatan. Tarian ini biasanya dibawakan pada acara-acara resmi
seperti upacara pernikahan, seminar, pertemuan-pertemuan pejabat, serta
acara-acara penting lainnya. Acara yang spektakuler ini di pandu oleh MC, sdr SiwiAyu Pekerti dan Muh. Erzan dan dibuka dengan lantunan ayat suci al-Quran sdr
Wildan Hilmawan dan Zuhratun Wardah sebagai Saritilawah. Setelah menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan Mars FORKEIS, Ketua Panitia, sdr Awaluddin melaporkan
rangkaian kegiatan bahwa Studium general merupakan pembukaan dari rangkaian
FOCEL Ke-6, ucapan terima kasih berbagai pihak yang telah banyak memberikan
moril dan tenaga sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.
Acara
dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama oleh Direktur Eksekutif
FORKEIS oleh Alan Hidayat, beliau sangat semangat dan menyampaikan bahwa di FOCEL Ke-6 ini semoga
Forkeis semakin eksis, dan tidak akan berhenti berdakwah dan terus berjuang
sampai sistem ekonomi di Indonesia terganti “memanusaikan manusia”. Sambutan
kedua oleh Dewan Pembina FORKEIS oleh Dr. Amiruddin K., M.Ag, kesyukuran yang
mendalam dan terus terucap melihat anak-anak yang dibimbing selama ini tidak
berhenti melakukan perjuangan dan begitu semangat serta berani melakukan
event-event besar walaupun tidak memiliki sumber dana yang pasti. Namun
semangat FORKEIS tidak pupus hanya karena materi, bersifat dakwah dan
karakteristik Islam yang membuat FORKEIS tetap eksis sampai pada usia ke-6.
Sambutan ketiga oleh bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, beliau bangga melihat
mahasiswa yang sangat kreatif dan mampu membangun kerjasama bersama Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) yang langsung dari pusat. Sudah saatnya seluruh mahasiswa
dan masyarakat mengetahui tentang ekonomi yang berbasis syariah yang mediasikan
oleh FORKEIS di kegiatan Studium general. Setelah sambutan Prof. Dr. H. Ambo
Asse, M.Ag memotong tumpeng secara resmi dan simbolis memperingati FOCEL yang
Ke-6, didampingi dengan para pembina Prof. Dr. H. Muslimin Kara, M.Ag, Dr.Amiruddin, M.Ag, Rahmawati Muin, S.Ag., M.Ag, dan Mega Octaviany SB, S.EI.,M.SI. Wakil Dekan II, bapak Dr. H. Abdul Wahab, M.Si dan Pimpinan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua diwakili oleh bapak Untung
Nugroho.
Sambutan
keempat, oleh Pihak OJK bapak Untung Nugroho. Beliau memberikan gambaran
tentang ekonomi syariah dan kerjasama antar Otoritas Jasa Keuangan bersama
FORKEIS dan Fakultasn Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar. Sambutan
kelima merupakan sambutan terakhir oleh Rektor UIN Alauddin yang diwakili oleh
Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, bapak Prof. Dr. Natsir Siola. Beliau
sangat bangga dan kagum serta baru pertama kali membuka acara mahasiswa
sponsornya banyak dan langsung dari pihak perbankan syariah. Bersyukur punya
mahasiswa yang kreatif di UIN Alauddin Makassar, semoga kedepannya semakin
jaya. Sambutan beliau ditutup dengan membuka acara secara resmi.
Studium
General ini akan di pandu oleh bapak Dr. H. Abdul Wahab M.Si. Sebelum
memberikan kesempatan pada tiga narasumber untuk memberikan ilmu kepada
peserta, moderator membaca CV ketiga narasumber terlebih dahulu. Narasumber
pertama bapak Setiawan Budi Utomo (Kepala Bagian Perbankan Syariah),
beliau menjelaskan bahwa kondisi
perekonomian belum sebaik kondisi tahun sebelumnya, menimbulkan sedikit ketidak
pastian/uncertainty dalam
berbisnis/ekonomi yang turut mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah, karena
industri perbankan syariah sangat real sector driven, dimana penurunan
kinerja sektor riil akan langsung berdampak kepada kinerja perbankan syariah.
Faktor kunci kesuksesan dan perngembangan syariah, Koordinasi dan kolaborasi yang erat
(termasuk implementasi) antara pengambil kebijakan dan stakeholders lainnya,
yakni Optimalisasi Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah OJK dan
Optimalisasi Working Group Perbankan Syariah OJK, DSN-MUI, MA RI dan DSAS IAI.
Kunci kedua Penyiapan infrastruktur pendukung kearah efisiensi industri,
termasuk di dalamnya regime pajak yang kondusif (netralitas dan insentif) dan
sistem pembayaran (efisien, reliable dan kesetaraan khususnya utk transaksi
keuangan syariah). Selanjutnya Pengembangan sumber daya manusia yang mencakup
program peningkatan kompetensi, standarisasi industri serta evaluasi program.
Keempat Institusi yang memiliki dasar hukum dan permodalan yang kuat serta
struktur pasar yang mendukung terbentuknya kompetisi yang sehat dan kunci
terakhir Perlindungan dan pemberdayaan nasabah yang mendorong edukasi yang
efektif. Narasumber kedua bapak Nur Satyo (Kepala Subbagian Pasar
Modal Syariah), beliau menjelaskan Pasar Modal yang menerapkan
prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi di pasar modal yang terlepas
dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain.
Produk pasar modal syariah ada tiga, yaitu Saham Syariah, Sukuk, dan Reksa Dana
Syariah. Saham Syariah merupakan kumpulan Efek yang
tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang
ditetapkan oleh OJK atau Pihak yang mendapat persetujuan dari OJK. Sukuk
merupakan Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai
sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset
(aset berwujud, manfaat atas aset, jasa, prorek, kegiatan usaha). Sedangkan
Reksa Dana Syariah dalam UUPM pasal 1 angka 27 adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sedangkan dalam peratiuran nomor
IX.A.13 adalah Reksa Dana
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal. Peran OJK pada kegiatan Pasar Modal
Syariah, pertama penguatan
pengaturan atas produk, lembaga, dan profesi terkait pasar modal syariah.
Kedua, peningkatan
supply dan demand atas produk dan jasa
pasar modal syariah. Ketiga, pengembangan sumber daya manusia
dan teknologi informasi pasar modal syariah. Keempat, promosi dan edukasi pasar modal syariah.
Kelima, koordinasi dan sinergi kebijakan pengembangan pasar modal
syariah dengan
pemerintah dan
lembaga terkait. Narasumber ketiga ibu Heidy Tri Pramudyarini (IKNB
Syariah), beliau menjelaskan Industri keuangan non bank (IKNB) adalah
industri keuangan bukan bank yang menawarkan produk-produk keuangan kepada
masyarakat dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung (non
depository), seperti perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, dan
jasa keuangan lainnya. Contoh perusahaan yang bergerak dalam industri ini
adalah perusahaan asuransi, perusahaan pembiayaan, perusahaan penjaminan, dana
pensiun, penjaminan dan pegadaian. Bentuk Badan Usaha IKNB Syariah: Full-Syariah,
Perusahaan yang seluruh kegiatan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip
Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS), Perusahaan yang sebagian kegiatan usahanya
dilakukan berdasarkan prinsip Syariah (window).
Selanjutnya
moderator membuka sesi tanya jawab, para peserta sangat antusias ingin
berdialog langsung para praktisi syariah dari pusat. Pertanyaan-pertanyaan dari
peserta dijawab dengan detail oleh ketiga narasumber. Dan tiga narasumber
membuka pertanyaan buat peserta yang berbeda tiap materi, dan tiga peserta yang
menjawab diberi hadiah dari tiga pemateri.
Selesai-lah
rangkaian studium general di gedung Auditorium, moderator menyimpulkan materi dari
ketiga narasumber tersebut. Acara dikembalikan ke MC, sdr Siwi Ayu Pekerti.
Sebelum memberikan Plakat atau kenang-kenangan ke narasumber, persembahan
hiburan dari Akapela Glory Voice. Setelah pemberian Plakat buat ketiga
narasumber dan moderator, pengguntingan pita simbolis pembukaan pameran oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat didampingi dengan pejabat kampus.
2. Pameran Perbankan Syariah dan Industri
Pameran
ini kami juluki Expo Syariah yang masih kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dari pusat. Expo ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 13 April
sampai dengan 15 April 2015. Tujuh jumlah pihak perbankan syariah yang
berpartisipasi; Bank Muamalat, Panin Bank Syariah, BTN Syariah, BNI Syariah,
CIMB Syariah, Bukopin Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bii Syariah. Satu dari
Lembaga Keuangan Non-Bank; Takaful (asuransi Syariah). Dan industri; Makayla
Butik Batik, al Hidayah Sirup Markisa (Malino), Kerudung Rabbani, Teh Pucuk,
Siwi Colection, dan Maholtra Printer.
Selama
expo berlangsung diramaikan dengan pementasan seni dan pmbacaan “1000 surat
untuk presidenku” di panggung Expo Perbankan Syariah dan Industri.
Tanggal 14
April 2015 talk show bersama pimpinan OJK Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua,
bapak Bambang Kiswono dengan tema “Peran OJK terhadap Lemabaga Keuangan Bank
dan Non Bank”. Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam beserta sesi tanya
jawabnya. Peserta sangat antusias mengetahui peran OJK di Indonesia, dipandu
oleh sdr Andi Muhammad Yunus Basir Saransi.
Tanggal 15 April 2015 Dialog
Interaktif bersama Koordinator Regional FOSSEI Sulawesi Selatan, sdr TriRamadhan Aji Saputra dan Direktur Eksekutif Ksei FORKEIS UIN Alauddin sdr Alan
Hidayat, dengan tema “Sumbangsih Organisasi Ekonomi Islam dalam pengembangan
Ekonomi Syariah di Indonesia”, dipandu oleh sdr Diaul Muhsinat Mualla. Pada
dialog ini, juga mengenalkan eksistensi organisasi ekonomi Islam pada tingkat
Regional sampai pada Nasional dibidang mahasiswa. Di sela-sela dialog dan talk
show Forkeis memberikan kesempatan kepada pihak perbankan syariah untuk
mensosialisasikan produk di panggung Expo dan memberikan kesempatan peserta
atau pengunjung expo mengisi acara di panggung expo sejenis kesenian, mulai
dari baca puisi tentang ekonomi syariah sampai tentang “Indonesia-ku”.
Alhamdulillah, banyak yang berkunjung pada kegiatan expo tersebut.
3. Pengabdian Masyarakat
Pengabdian
masyarakat disini, Forkeis mengenal sejarah, siarah kubur ke pemakaman Sultan
Alauddin dan Sultan Hasanuddin serta Syech Yusuf. Nama lengkap Sultan Alauddin,
I Mangari Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tuminanga ri Gaukanna adalah Raja
Kesultanan Gowa ke 14 mulai tahun 1593 – wafat tanggal 15 Juni 1639. Sultan
Hasanuddin merupakan cucu dari Sultan Alauddin. Nama lengkap Sultan Hasanuddin
I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe, merupakan
kerajaan gowa ke-16. Lahir di Makassar 12 Januari 1631 sampai 12 Juni 1670. Sedangkan
Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati al-Makasari al-Bantani lahir di Gowa 3
Juli 1626 sampai 23 Mei 1699. Seykh Yusuf juga di gelari Tuanta Salamaka ri
Gowa (Tuan guru penyelamat kita dari gowa). Awal lahir dia diberikan nama
Muhammad Yusuf, nama tersebut diberikan oleh Sultan Alauddin raja Gowa yang
merupakan kerabat dari Ibu Syekh Yusuf. Ia berdakwah sampai Afrika Selatan atau
Cape Town. Ekspansinya sampai kesana merupakan satu kesyukuran buat minoritas
muslim di Afrika. Beliau wafat di Afrika Selatan, namun pemakaman beliau banyak
versi. Terlepas dari banyaknya versi soal pemakaman beliau, bahwa ada juga di
Kab. Gowa Sulawesi Selatan dan FORKEIS bisa mengenal sejarah dimana
organisasinya lahir.
4. Sarasehan
Sarasehan
yang dimaksud adalah Temu Alumni dan duduk bersama Pembina, pengurus dan kader
memecahkan masalah dan memberikan solusi buat forkeis kedepannya. Sarasehan
berlangsung tanggal 18 April 2015 di al-Badar Hotel Syariah pertama di Sulawesi
Selatan, Jl. Pengayoman dekat pasar segar. Sarasehan ini dihadiri dari Diklat
Ekonomi Islam (DEI) 1-6, yang hadir sejumlah 200 orang. Steering Committee
dalam sarasehan tersebut, Tri Ramadhan Aji Saputra sebagai Koordinator dan Muh.Ikhsan Alif, Supriadi Muslimin, dan Syahril sebagai anggota. Dibuka oleh
Pembina Prof. Dr. H. Muslimin Kara, M.Ag. dilanjutkan dengan pandangan mantan
Direktur Eksekutif, mulai dari sdr Mega Octaviany SB, Zulhajji Mansir, Jabal Rahmah, Muh. Thoyyib, Nasrullah dan Alan Hidayat (sekarang 2015). Alan Hidayat
memetakan analisis SWOT kampus dan menjelaskan program kerja wajib per-divisi
yang telah ditentukan oleh Buku Panduan Organisasi. Agenda selanjutnya
pembentukkan Ikatan Alumni FORKEIS (IKAFO), Formature terpilih oleh sdr Andi Syatir Sofyan, S.EI (DEI 2). Setelah pembentukkan alumni, selanjutnya
pembahasan Desa Binaan. Ada dua desa sebagai tawaran malam itu, Desa Tombolopao
dan Desa Bontonompo. Hasil dari musyawarah bahwa setelah survai lapangan baru
menentukan desa yang mana akan dijadikan desa binaan oleh FORKEIS UIN Alauddin.
Koordinator Steering mengembalikan acara ke MC, foto bersama menjadi tanda
akhirnya acara malam Sarasehan Temu Alumni FORKEIS.
Berakhirlah acara Forkeis Celebration Ke-6, semoga kegiatan-kegiatan selanjutnya tetap mendapat ridho dan semakin jaya. Aminn...
0 Komentar