Revolusi
Industri 4.0 secara resmi muncul di Jerman, tepatnya ketika dilakukan Hannover Fair
2011 (Kagermann dkk, 2011). Istilah industri 4.0 dalam Hannover Fair 2011 merujuk
pada konsep pemanfaatan teknologi digital di berbagai bidang. Rancangan
pemanfaatan teknologi digital secara resmi dijadikan konsep kebijakan
pengembangan ekonomi beberapa negara di dunia. Misalnya Jerman yang
menuangkannya dalam kebijakan High-Tech Strategy
2020. Sedangkan di beberapa negara lain dituangkan dalam kebijakan lain
misalnya Smart Factories, Industrial Internet of Things dan Smart Industry. Meski mempunyai nama
yang berbeda, secara subtansi kebijakan tersebut tetap mengusung satu tema yaitu
Revolusi Industri 4.0.
Secara
sederhana, budaya yang berkembang dalam masyarakat saat ini sebagai akibat dari
automodernity disebut budaya global.
Budaya ini memiliki karakteristik berupa penyatuan budaya atau gaya hidup
masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi. Komunikasi yang tak terpisah
oleh jarak dan waktu merupakan faktor utama dari berkembangnya budaya global.
Sebagai contoh, gaya hidup barat yang cenderung hedonisme menjadi budaya global yang ditiru masyarakat di belahan
bumi lainnya. Penyebabnya tidak lain adalah proses automodernity yang terjadi dikarenkan mudahnya mendapatkan
informasi melalui media.
Berbeda
dengan gaya hidup barat yang hedonis,
Islam menawarkan gaya hidup yang disebut dengan halal lifestyle atau gaya hidup halal. Halal lifestyle atau gaya hidup halal merupakan sebuah konsep gaya
hidup bernafaskan Islam yang digali dari nilai-nilai ajaran Islam (Al-Quran dan
As-Sunnah). Gaya hidup halal lebih mengedepankan nilai ibadah yang membuatnya
berbeda dari gaya hidup hedonis yang
mengedepankan nafsu manusia. Halal
lifestyle sendiri bukan merupakan sebuah budaya, namun memiliki peluang
menjadi budaya baru dalam era Industri 4.0 melalui proses automodernity.
Automodernity
atau pergeseran budaya sebagai dampak proses digitalisasi Indusrti 4.0 merupakan peluang bagi konsep halal lifestyle menjadi budaya. Halal lifestyle dapat diwujudkan menjadi
budaya baru melalui gerakan digitalisasi
akses berbagai kebutuhan manusia misalnya produk makanan halal, keuangan Islam,
perjalanan halal, busana sopan, media dan rekreasi halal serta farmasi dan
kosmetik halal. Dengan begitu, proses
digitalisasi akan membantu akulturasi
budaya global menjadi budaya halal
lifestyle.
Peluang
halal lifestyle menjadi sebuah budaya
baru dalam era Industri 4.0 setidaknya dapat dilihat dari dua sisi yang
tentunya terkait dalam proses digitalisasi.
Pertama, dari sisi konsumen, potensi pasar muslim yang bertransaksi secara
digital masih cukup besar yaitu seebesar 5,8% penduduk dunia dengan jumlah
transaksi mencapai US$107,2 miliar (www.muslimpopulation.com). Tentunya dengan
potensi pasar yang besar ini, start-up
berbasis syariah atau layanan digital halal masih mempunyai peluang besar dalam
membantu automodernisme budaya global
menuju budaya halal lifestyle. Kedua, sisi produsen, dimana dalam era Industri
4.0 kemajuan teknologi sangatlah pesat. Fenomena ini memungkinan produsen
membuat start-up atau aplikasi halal
baru dengan cepat dan mudah. Melalui perkembangan start-up berbasis halal yang cepat, maka akulturasi budaya global
menjadi budaya halal lifestyle akan
semakin mudah dengan jangkauan yang luas. Sebagai contoh, perkembangan media
elektronik Islami pada tahun 2013
senilai US$ 186 miliar dengan perkiraan pertumbuhan mencapai US$301 miliar di
tahun 2019. Angka pertumbuhan ini diperkiran dapat menyerap 5,2% dari total
konsumsi dunia (Ditjen PEN, 2015). Dengan angka konsumsi dan perkembangan yang
tinggi maka penyebaran nilai Islam atau budaya halal lifestyle akan semakin mudah melalui media.
Peluang
pengembangan Ekonomi Islam terkhusus halal
lifestyle dalam era Industri 4.0 harus dimanfaatkan. Pemanfaatan ini
tentunya melalui proses digitalisasi
nilai Ekonomi Islam itu sendiri. Sebagai contoh, melalui financial tecnologi atau fintech
berbasis syariah, nilai-nilai Islam seperti kejujuran dan bebas riba akan
terwujud di dalamnya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia. Dengan masuknya
nilai-nilai Islam tersebut, maka konsumen akan merasa lebih aman dan senantiasa
menggunakan produk halal dalam pemenuhan kebutuhannya seperti makanan, wisata,
kosmetik, farmasi dan lain sebagainya. Melalui digitalisasi berbagai kebutuhan manusia ini, maka bukan tidak
mungkin budaya halal lifestyle dapat menggeser atau mengakulturasi budaya global yang eksis hari ini.
Penulis: Ali Wardani (Dept. Kajian dan Riset 2017)
2 Komentar
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut