Lucky Idiotic


Lucky Idiotic

Di suatu tempat terdapat seorang pria bernama Wandi sedang duduk di tempat pemberhentian bus, bukan ingin naik bus untuk pulang ataupun pergi kesuatu tempat, dia hanya duduk melihat kendaraan lalu lalang. Suatu ketika terdapat seorang wanita yang juga ingin naik bus duduk di kursi yang sama dengan Wandi. Pada saat itu Wandi berusaha berbicara dengan wanita tersebut, walaupun wanita itu tidak memperdulikannya, Wandi tetap berbicara dengan wanita itu tentang masa kecilnya.

Dimana waktu Dia masih kecil, Dia mempunyai kelainan pada kaki kanannya sehingga kesulitan untuk berjalan, Dia pun dibawa oleh ibunya ke rumah sakit untuk dipasangkan suatu alat dikakinya agar Dia bisa berjalan secara normal. Wandi tinggal bersama ibunya yang menyayanginya di rumah warisan dari leluhurnya. Ayah dari Wandi meninggalkan mereka dan tak pernah kembali lagi. Pada suatu hari Ibu Wandi mendaftarkannya ke sekolah dasar, seorang guru disekolah itu pun sempat menolak Wandi disekolah tersebut dikarenakan mempunyai kelainan dan nilai IQ dibawah rata-rata, Ibunya pun memohon kepada si guru agar dapat memasukkan anak nya disekolah itu. Didalam rumah mereka hanya tinggal berdua, sehingga ibu Wandi menyewakan sebagian rumahnya untuk membiayai hidup mereka berdua.

Dihari pertama masuk sekolah Wandi di antar oleh ibunya ke tempat pemberhentian bus sekolah satu satunya. Saat masuk bus murid-murid lain tidak ada yang mau duduk bersama dengan Wandi, beruntungnya ada seorang wanita bernama Fani mau menerima Wandi untuk duduk bersamanya. Mereka mengobrol mulai dari Fani yang mempertanyakan kaki Wandi, dan membicarakan hal hal lainnya hingga membuat mereka berdua menjadi teman dekat. Bahkan hanya Fani lah yang menjadi teman satu-satunya di sekolah. Wandi sering di-bully oleh teman kelasnya disekolah karena kelainan yang dimiliki, dan Fani lah yang selalu menyemangatinya.

Pada suatu hari Wandi mendatangi rumah Fani dikarenakan Fani tidak masuk sekolah hari itu, pada saat bertemu dengan Fani, Fani mengajak Wandi untuk bersembunyi di kebunnya. Sesampainya di kebun, Fani bercerita bahwa Ayahnya sering berbuat kasar kepadanyadan Dia tidak pergi ke sekolah karena ayahnya yang tidak mengizinkannya. Sehingga Fani dipindahkan ke rumah neneknya agar terhindar dari kekerasan ayahnya.

Beberapa waktu telah berlalu kini mereka telah duduk di bangku SMA, walaupun begitu Wandi tetap sering di bully oleh teman kelasnya, waktu itu Wandi di kejar-kejar oleh orang yang ingin membullynya, Wandi terus berlari dan berlari menghindar, Dia pun tidak sengaja kelapangan para pemain baseball, Dia lari dengan sangat kencang di sekitar pemain, sehingga pelatih mereka pun melihat Dia.

"Siapa dia?" Seru si pelatih

Melihat kemampuan berlari nya membuat pelatih baseball itu ingin merekrut Wandi sebagai tim pemain baseball. Setelah sekian lama berlatih, tibalah pertandingan perdana Wandi, dengan semangat tinggi tim Wandi pun berhasil memenangkan pertandingan berkat pelari dari Wandi.

Beberapa hari kemudian. Dalam ceritanya dia mengatakan terlah terjadi pembunuhan terhadap presiden Indonesia. Wandi kemudian melanjutkan ceritanya walaupun orang di sampingnya sudah berganti, kali ini orang itu mau mendengarkan Wandi bercerita.

Wandi melanjutkan ceritanya bahwa waktu itu tim baseball nya di undang oleh presiden baru Indonesia. Beliau bangga atas prestasi yang di raih oleh tim Wandi serta mengharumkan nama bangsa. Beberapa hari pun berlalu, Wandi telah lulus dari SMA-nya. Ibu Wandi pun sangat bangga pada anaknya. Saat ingin pulang Wandi di jegat oleh seseorang.

"Hei!" sahut seseorang

Wandi di Panggil oleh seseorang berpakaian militer, Wandi kemudian di tawarkan oleh orang itu untuk bergabung kedalam pasukan militernya. Sebelum menyetujuinya Wandi meminta izin kepada ibunya untuk bisa ikut pelatihan, tidak segan Ibu Wandi pun mendukung kemauan dari Wandi.

"Jaga diri dengan baik nak!" seru sang Ibu

Di hari pertama Wandi. Dia naik Bus dan duduk di samping seorang pria. Pria itu kemudian mengajak Wandi berbicara dan berkenalan. Pria tersebut bernama Bambang. Bambang kemudian mengatakan bahwa dia berasal dari keluarga seorang nelayan udang dan mengatakan saat dia keluar dari pelatihan militer dia mau membuka bisnis olahan udang.

Pada saat pelatihan pertama dimulai, para peserta di suruh untuk merakit senjata. Saat itu Wandi salah satu orang yang berhasil meraih rekor dalam merakit senjata tercepat. Sehingga membuat pemimpin dari pelatihan itupun kagum dan menganggap Wandi orang yang memiliki IQ jenius, padahal nyatanya Wandi seorang anak yang memiliki IQ dibawah rata-rata waktu kecil.

Setelah pelatihan hari pertama berakhir para peserta kembali kekamar masing-masing, begitupun Wandi dan temannya Bambang. Pada saat masuk kamar terlihat ruangan yang akan mereka tinggali sangat kotor, sehingga mereka berdua membersihkannya, di tengah kesibukan membersihkan, Bambang bercerita kembali ke Wandi tentang keuntungan dari bisnis udang tersebut, dengan membuka bisnis udang dia bisa membuat sate udang, udang goreng, dan olahan udang lainnya. Bambang terlihat sangat bersemangat dalam menggarap bisnis olahan udang nya, hingga Wandi yang mendengarkannya hanya berharap agar semangat itu tidak pudar dan bisa sukses.

Hari-hari telah berlalu didalam pelatihan militer, tiba saat nya hari libur untuk mereka, di hari libur ini Wandi menyempatkan untuk menemui Sabahat kecilnyayang bernama Fani. Wandi terlihat memasuki sebuah Cafe, kemudian tirai di panggung perlahan terbuka dan terlihatlah Fani yang sedang membawa gitar dan mic di depannya.

"Sebuah nyanyian yang indah" seru Wandi.

Wandi merasa semakin jatuh cinta melihat pesona Fani yang makin cantik, ditengah Fani sedang bernyanyi terlihat ada seorang pria yang sedang mengganggu Fani, tak segan segan Wandi langsung menghajar Pria tersebut tanpa ampun, sehingga membuat keributan di Cafe tersebut. Fani kemudian merelai mereka dan memanggil Wandi untuk dapat berhenti dan mengikutinya untuk berbicara sesuatu.

Mereka berdua pun menuju ke atap rumah cafe tersebut, terlihat wajah Fani yang kesal atas tindakan wandi. Setelah suasana lumayan tenang Wandi kemudian tanpa Segan menyatakan perasaannya kepada Fani, akan tetapi Fani terlihat terdiam tak menanggapi perkataan dari Wandi.

"Ketakanlah sesuatu!" Seru Wandi.

"Aku akan ke Korea melanjutkan pelatihan militer ku, jaga dirimu baik-baik!" Ucap Wandi kembali.

Seketika Fani langsung menatap terkejut pada Wandi, sebenarnya Fani kesal ke Wandi karena semenjak lulus SMA dan memasuki pelatihan militer dia baru melihat Wandi lagi, dan sekarang Dia sudah mau meninggalkannya lagi, entah kapan lagi mereka akan bertemu kembali. 


 

Posting Komentar

0 Komentar